A.
Pengertian Studi Masyarakat
Study berasal dari bahasa inggris
yang berarti belajar, sedangkan Student berarti orang yang belajar.
Belajar itu sendiri adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat
nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).[1][1]
Masyarakat berasal dari bahasa
arab yang secara harfiyah artinya pergaulan. Dalam bahasa latin pedomannya
adalah socious, perkataan ini berubah bentuknya menjadi sosial yang berarti apa
atau segala sesuatu yang berhubungan dengan pergaulan hidup.
Menurut Quraisy Shihab, Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil maupun besar yang
terikat oleh satuan adat, situs atau hukum khas dan hidup bersama.[2][2]
Prof Robert W. Richey dalam bukunya: Planing for Teaching an introduction
to education, “membuat batasan masyarakat sebagai berikut:”The term community
refers to a group of people living together in a region where common ways of
thinking and acting make the inhabitants somewhat aware of them selves as a
group”. Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang
hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang
(relatif) sama yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai
satu kesatuan (kelompok). Masyarakat yang disamakan dengan istilah (community,
society) secara teknis ilmiah mempunyai definisi tertentu, yang
berbeda-beda menurut para ahli sosiologi. Namun secara common-sense
masyarakat diartikan sebagai suatu kehidupan bersama disuatu wilayah dan waktu
tertentu dengan pola-pola kehidupan yang terbentuk oleh antar hubungan dan
interaksi warga masyarakat itu dengan alam sekitar.[3][3]
Jadi, study
masyarakat adalah belajar tentang situasi, perilaku, maupun sistem sosial yang
ada di lingkungan kita untuk di jadikan latihan dan pengalaman supaya dapat
dijadikan bekal hidup diri siswa kelak, disamping pengetahuan dan pengalaman
yang di dapat dari bangku sekolah. Dalam hal
ini masyarakat masuk dan dibawa sekolah maupun sekolah dibawa masuk kedalam
masyarakat. Artinya sekolah bisa mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk
kajian dan dapat pula masyarakat di kunjungi dan di tempat para siswa sebagai
ajang pelatihan, praktek maupun pengalaman dan pengamatan.
Study masyarakat akan berbeda dengan pendidikan masyarakat, supaya tidak
keliru dalam memahami, maka perlu dijelaskan definisi mengenai pendidikan
masyarakat (community education). Pendidikan masyarakat adalah
pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa termasuk pemuda diluar batas umur
tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan diluar lingkungan dan sistem
pengajaran sekolah dasar, oleh karenanya, bila study masyarakat itu yang
belajar adalah para siswa dengan media masyarakat , maka dalam pendidikan masyarakat
yang belajar adalah masyarakat itu sendiri (diberi bimbingan dan pengarahan
tentang sesuatu).
Dari study masyarakat ini tentu anak didik diharapkan mampu mengaplikasikan
ilmu yang telah diperolehnya dari sekolah untuk bekal dimasyarakat nanti, sesuai
dengan bakat dan kompetensi yang ia miliki. Dalam melakukan study masyarakat
tentunya harus mengetahui golongan masyarakat dan sifat-sifatnya untuk
dijadikan sebagai tempat study. Golongn masyarakat tersebut diantaranya adalah
golongan petani, pengrajin, dan pedagang kecil, pedagang besar, nelayan,
karyawan, buruh, tua-muda, pria-wanita dan lain-lain.[4][4]
B.
Ruang Lingkup Studi Masyarakat
Study masyarakat akan berbeda dengan pendidikan
masyarakat. Dari study masyarakat ini tentu anak didik diharapkan mampu
mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya dari sekolah untuk bekal di
masyarakat nanti sesuai dengan bakat dan kompetensi yang ia miliki. Dalam
melakukan studi masyarakat tentunya golongan masyarakat dan sifat-sifatnya
untuk dijadikan sebagai tempat studi.
Untuk itu maka diperlukan metode atau bentuk
yang tepat supaya masyarakat dapat dijadikan media pendidikan yang bermakna
bagi para siswa. Selain itu diperlukan
juga adanya kreatifitas dan inisiatif dari para guru dan kemudian adanya
kerjasama dengan para siswa, orang tua serta dengan lembaga-lembaga masyarakat
lainnya.
Kaitannya dengan hal ini, maka harus tahu ruang
lingkup pembahasann mengenai studi masyarakat yang meliputi definisi,
metode-metode yang digunakan, aplikasi dan manfaatnya. Adapun metode yang perlu
kita bahas nanti minimal perlu dikenalkan sejumlah metode sebagai berikut,
yaitu di antaranya karyawisata, manusia sumber, survey masyarakat, berkemah dan
kerja lapangan.[5][5]
C.
Ragam Studi Masyarakat dan
Aplikasinya
Sekolah tidak lepas dari masyarakat. Sekolah didirikan untuk mendidik anak menjadi warga
Negara yang berguna dalam masyarakat. Tetapi disamping itu masyarakat atau
lingkungan dapat merupakan laboratorium yang penuh kemungkinan untuk memperkaya
pengajaran, itu sebabnya setiap guru harus mengenal masyarakat dan
lingkungannya dan menggunakan secara fungsionil dalam pelajarannya.
Dalam study masyarakat tentunya akan disampaikan minimal beberapa metode
yang selama ini kita jumpai dalam praktek setiap hari. Beberapa metode-metode
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Karyawisata
Karyawisata atau Field Trip dalam pengetahuan pendidikan adalah
kunjungan siswa keluar sekolah untuk mempelajari obyek tertentu sebagai bagian
integral dari kurikulum disekolah atau dengan kata lain bahwa karya wisata
adalah suatu kunjungan ke suatu tempat diluar kelas yang dilaksanakan sebagai
integral dari seluruh kegiatan akademis dan terutama dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
Karyawisata pada umumnya didorong oleh motivasi menjadi keterangan
tentang hal tertentu, melatih sikap anak, membangkitkan minat anak,
mengembangkan apresiasi, menikmati serta pengalaman-pengalaman baru.
Contoh aplikasi karyawisata yang dilakukan adalah berupa perjalanan keliling sekolah atau ketempat yang
lebih jauh. Dalam hal ini yang termasuk dalam karyawisata adalah kegiatan
sebagai berikut :
a.
Mempelajari proses sosial, berpartisipasi dalam masyarakat, ikut serta dalam
kehidupan, turut memelihara kesehatan, menikmati keindahan alam dan sebagainya.
b.
Mempelajari masalah sosial, keluarga, hubungan antar kelompok, kesejahteraan orang tua dan lain-lain.
Berguna bagi lapangan akademik, kesenian, ilmu bumi, sejarah dan sebagainya.
c.
Berguna bagi lapangan
akademik, kesenian, ilmu bumi, sejarah dan sebagainya.
Jadi, Karyawisata adalah kegiatan pendidikan yang realistis dan bermanfaat
untuk memperoleh pengalaman langsung. Sedangkan manfaat yang dapat dipetik
adalah: mendorong belajar dengan pengamatan sendiri terhadap benda, memberikan
pemahaman (insight) terhadap lingkungan terdekat, mengadakan integrasi
pelajaran dikelas dengan realitas dimasyarakat, memotivasi untuk melakukan
penyelidikan dan penemuan baru, mengajarkan kebersamaan, memupuk dan menanamkan
cinta pada alam sekitarnya dan lain-lain.
2.
Survey Masyarakat (Community Survey)
Van Dalen mengatakan bahwa survey merupakan
bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan atau status
fenomena dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan
standar yang sudah ditentukan. Yang termasuk studi survey adalah survey sekolah,
job analysis, analisis dokumen, public opinion, survey dan komuniti.
Metode yang digunakan adalah metode kunjungan
pendidikan atau source visitor, yaitu dengan mengundang seseorang dalam
masyarakat ke sekolah untuk dijadikan sumber pengajaran. Sebaliknya kita dapat
menggunakan metode lainnya ialah dengan mengunjunginya dengan teknik interview
atau teknik observasi. Kedua teknik ini biasa tercakup dalam metode survey.
3.
Manusia sumber
Manusia sumber atau nara sumber yaitu mengundang tokoh masyarakat kesekolah
untuk memberikan penjelasan mengenai keahliannya didepan para siswa. Dengan kata lain seorang nara sumber adalah
orang yang berpengalaman tertentu yang membagikan pengalamannya yang khusus itu
kepada para siswa yang ia undang ke sekolah dalam rangka program pendidikan.
Misalnya mendatangkan nara sumber dari Badan Narkotika
Nasional RI untuk mengisi seminar atau penyuluhan tentang penyalahgunaan
narkotika. Contoh lain yaitu mengundang dokter atau
mantri kesehatan untuk menjelaskan berbagai penyakit, petugas pertanian untuk
menjelaskan cara bercocok tanam, dll.
Manfaat mendatangkan nara sumber diantaranya
memecahkan sesuatu masalah, memperkaya dan memperjelas pengertian, menyandarkan
dan membantu membangkitkan minat, memperkenalkan aspek lingkungan baik social
maupun fisik terhadap siswa, serta memperkembangkan sensitivitet terhadap
masyarakat.
4.
Proyek pelayanan terhadap masyarakat
Service Project berarti memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
berbagai kegiatan sekolah, masyarakat dapat merasakan manfaat, keuntungan
tertentu, masyarakat bukan hanya memperbaiki dan membantu program sekolah,
tetapi diperbaiki dan dibantu oleh sekolah.
Contoh kongkrit pelayanan kesehatan (puskesmas
sekolah untuk umum), mengadakan kerja bakti lingkungan sekitar, membantu para
petani menanam benih tanaman disawah. Contoh lain adalah adanya Bimbingan
Pendidikan dan Pekerjaan yang sudah diterapkan di seluruh dunia.
Manfaatnya dengan adanya proyek pelayanan ini dapat meningkatkan mutu pengalaman
secara langsung realitas masyarakat, penyadaran penuh siswa terhadap keuntungan
social, mempelajari cara mengaktifkan bakat terpendam dalam masyarakat, latihan
kerja sama dengan dewasa dalam memecahkan suatu permasalahan.
5.
Berkemah
Berkemah adalah termasuk
kegiatan sekolah. Program ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam
mengikuti perkembangan masyarakat yang berubah secara cepat. Berkemah
akan mengembangkan pemahaman atas benda-benda, peristiwa-peristiwa, lingkungan sosial
dan lingkungan alam yang realitis dan kongrit. Berkemah bisa dilakukan selama 1
hari, 2 hari, 3 hari atau bahkan seminggu dan pelaksanannya biasa dilakukan
pada hari libur( diluar jam sekolah).
Dalam perkemahan ini siswa dilatih kemandirian, kreatif, kedisiplinan,
kekuatan fisik, keberanian dan lain-lain. Seperti memasak, membuat rumah dari
tenda, mencari jejak, menelusuri hutan, bakti sosial, bermain tali temali,
permaianan sandi dan sebagainya, yang kesemuanya itu melatih siswa untuk
belajar senang dan semangat.[6][6]
Contohnya supercamp, keberhasilan yang
sangat memuaskan terhadap motivasi, menemukan jati diri, lingkungan belajar,
berfikir kreatif dan lain-lain.
6.
Kerja pengalaman
Kerja pengalaman atau kerja lapangan ini memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman praktis sebagai persiapan untuk hidup di dalam masyarakat kelak.
Kerja lapangan bermaksud memberikan kesempatan kepada siswa melakukan aktivitas
dalam kondisi aktual, atau dengan kata lain kerja lapangan atau praktik lapangan
dilakuakan oleh para siswa untuk memperolah pengetahuan dan kecakapan khusus.
Misalnya : Mahasiswa PGSD diterjunkan ke SD untuk melatih kemampuan sebagai
guru disekolah, siswa SMK dikirim ke perusahaan untuk mempelajari dan
mempraktikkan pembukuan, akutansi dan lain-lain.[7][7]
http://komponen-nibud-studi masyarakat sebagai media
pendidikan.htm.
Fatah Syukur, Teknologi
Pendidikan, (Semarang : Rasail, 2008),
hlm. 112.
Mohammad Noor Syam,
Filsafat Pendidikan Dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1983), hlm. 187.
Fatah Syukur, Op. cit., hlm. 112-113.
Fatah Syukur, Op. cit., hlm. 119.